Membebaskan Diri dari Jeratan People Pleaser

 

Ingin Bahagia ? Belajarlah untuk Berkata Tidak... 

---

Apakah lo sering merasa perlu menyenangkan orang lain, bahkan dengan mengorbankan kebutuhan atau keinginan lo sendiri? Apakah lo sulit mengatakan tidak, mengekspresikan pendapat lo, atau menetapkan batasan dengan orang lain? Apakah lo merasa rendah diri, lelah, dan tertekan karena selalu berusaha memenuhi harapan orang lain?

Jika jawaban lo ya, kemungkinan besar lo termasuk tipe orang yang disebut people pleaser. People pleaser adalah orang yang mengutamakan kebutuhan dan harapan orang lain daripada dirinya sendiri. Mereka biasanya bersikap ramah, membantu, dan baik hati. Namun, perilaku ini bisa berdampak negatif bagi diri mereka sendiri dan hubungan mereka dengan orang lain.

Dalam artikel ini, gue, Yuza, seorang penulis lepas suara pelajar yang berminat dalam psikologi dan pengembangan diri, akan membahas beberapa langkah yang bisa lo lakukan untuk membebaskan diri dari jeratan people pleaser. Selamat membaca!

---

People pleaser sering kali mengalami masalah 

• Rendah diri. People pleaser cenderung bergantung pada validasi dan persetujuan dari orang lain untuk merasa baik tentang diri mereka sendiri. Mereka kurang percaya diri dan ragu-ragu dengan nilai dan keyakinan mereka sendiri.

• Lelah emosional. People pleaser sering merasa kelelahan dan stres karena selalu berusaha memenuhi kebutuhan orang lain. Mereka tidak punya waktu untuk merawat diri mereka sendiri dan memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

• Masalah hubungan. People pleaser bisa menjadi sasaran empuk bagi orang-orang yang memanfaatkan atau mengeksploitasi mereka. Mereka juga bisa mengalami konflik atau ketegangan dengan orang-orang yang tidak menghargai atau menghormati batasan mereka. Mereka juga bisa merasa kesal atau marah karena merasa tidak dihargai atau diabaikan.

• Kesulitan membuat keputusan. People pleaser sering kesulitan membuat keputusan karena lebih fokus pada apa yang diinginkan atau diharapkan oleh orang lain, daripada apa yang diinginkan atau diprioritaskan oleh diri mereka sendiri.

Lalu, bagaimana cara membebaskan diri dari jeratan people pleaser? Berikut adalah beberapa langkah yang bisa lo lakukan...

• Sadari bahwa lo punya pilihan. People pleaser sering merasa terpaksa atau tidak punya pilihan selain menyenangkan orang lain. Padahal, sebenarnya lo punya hak untuk menentukan apa yang terbaik bagi diri lo sendiri. Sadari bahwa lo punya pilihan dan tanggung jawab atas hidup lo sendiri.

• Tentukan prioritas lo. Setelah lo menyadari bahwa lo punya pilihan, tentukan apa yang menjadi prioritas dan tujuan lo dalam hidup. Apa yang menjadi nilai dan keyakinan lo? Apa yang membuat lo bahagia dan puas? Apa yang menjadi batasan dan toleransi lo?Dengan mengetahui prioritas lo, lo bisa lebih mudah menolak hal-hal yang tidak sesuai atau mengganggu lo.

• Tetapkan batasan lo. Setelah lo menentukan prioritas lo, komunikasikan dengan jelas dan tegas batasan lo kepada orang lain. Jangan takut untuk mengatakan tidak, menolak permintaan, atau menyampaikan ketidaksetujuan lo. Jangan biarkan orang lain melanggar atau mengabaikan batasan lo. Hormati batasan lo sendiri dan minta orang lain untuk menghormatinya juga.

• Berhenti minta maaf. People pleaser sering merasa bersalah atau malu ketika mereka tidak bisa atau tidak mau menyenangkan orang lain. Mereka sering mengucapkan maaf secara berlebihan atau tanpa alasan yang jelas. Padahal, tidak ada yang perlu dimaafkan ketika lo hanya menjaga hak dan kepentingan lo sendiri. Berhenti minta maaf atas hal-hal yang bukan salah atau tanggung jawab lo.

• Jauhi hubungan toksik. People pleaser bisa terjebak dalam hubungan toksik dengan orang-orang yang menyalahgunakan atau mengeksploitasi mereka. Orang-orang ini bisa berupa pasangan, keluarga, teman, atau rekan kerja. Jika lo merasa tidak dihargai, tidak dihormati, atau tidak bahagia dalam hubungan lo, segera putuskan atau jauhi hubungan tersebut. Cari hubungan yang sehat, saling mendukung, dan menghargai lo.

Lo Gak Perlu Baik Ke Semua Orang! 

Jadi orang baik itu boleh, tapi pernah gak lo ngerasa membantu orang lain malah bikin lo tersiksa?

Statement ini agak keras, tapi Lo harus tau batasan diri lo sendiri dan tau siapa orang yang bakal Lo tolong.

Gak semua orang "layak" dapet kebaikan Lo!

Ada saatnya lo buat prioritaskan diri Lo sendiri dan bilang "tidak" ke orang lain.

Apalagi kalau orang yang Lo tolong gak tau terima kasih. Lo malah bakalan nyesel!

So, Lo gak perlu jadi orang baik ke semua orang.

Lo berhak buat milih siapa yang layak mendapatkan kebaikan Lo. Dan yang penting, jangan jadi orang jahat.

Inget ya, penting buat kenal diri sendiri dan batasan lo. Jangan sampai lo jadi tersiksa karena kebaikan Lo sendiri.

Bantu semampunya, sisanya urusan mereka, karena hiduplo mesti ditopang juga.

----

Membebaskan diri dari jeratan people pleaser bukanlah hal yang mudah. lo mungkin akan menghadapi tantangan, penolakan, atau konflik dari orang-orang yang tidak suka dengan perubahan lo. Namun, ingatlah bahwa lo berhak untuk hidup sesuai dengan keinginan dan kebutuhan lo sendiri. lo berhak untuk bahagia dan puas dengan diri lo sendiri.